“Ibu Fira, ini SK dari pusat. Tolong anda baca ya.” Kata Pak Ruslan sembari memberikanku amplop coklat. Aku menerimanya dan membukanya di rumah.
Setelah kubaca
“hahhhhhh?
Aku bergumam “aku dipindah tugaskan ke Kalimantan? Bukankah disana…?”
“Iya Ibu Fira, ini saya dapat Surat Keputusan kemarin. Dan Ibu Fira harus kesana besok. Ini ada uang transport dan biaya hidup disana selama 6 bulan.” Kata Pak Ruslan sembari memberi ku ampolp tebal.
Tak kuhitung berapa besar uang di dalamnya, yang ku fikirkan hanya aku kesana dan kesana, dengan segala kebutuhan yang jauh berbeda di Jawa. Dengan makanan yang pasti berbeda dengan disini, entah aku bisa bertahan atau tidak disana. Enam bulan bukan waktu yang singkat. Tapi mau gimana lagi, ini sudah keputusan dari negara. Aku harus bertugas besok.
Di rumah
“Fira, kamu mau kemana nak? Kok bawa baju banyak banget?” suara ibu tiba-tiba. “Maaf bu, ini.” Kataku sambil menyodorkan surat keputusan dari sekolah. Setelah ibu membaca, bukannya air mata, ia malah tersenyum. “Nak, ini saatnya kamu jadi wanita yang berguna. Di Kalimantan itu bukan sekedar mengajar. Tapi bagaimana kamu bisa mengaplikasikan apa yang selama ini kamu pelajari dan kamu tahu. Jadi, jangan dibuat susah, diniatkan aja sambil cari ilmu. Ya, nak?” kata ibu sambil memelukku.
Aku tak kuasa meninggalkan ibu dan bapak di rumah, meninggalkan mereka yang selama ini mengajarkanku arti pentingnya sebuah kebersamaan, tapi inilah hidupku yang baru.
Langkah ku terhenti pada halte bus yang akan mengantarkanku ke kota ujian ku. Perjalanan terasa sangat melelahkan hingga aku …..
“Mbak, bangun mbak, sudah sampai.” Kata kondektur bus membangunkanku
Aku tak berbicara dan berdiri, kemudian beranjak meninggalkan kondektur itu. Sebelum langkah pertama ku, aku berbalik badan. “terima kasih
Kemudian aku pun meninggalkannya dan turun dari bus. Panas terasa, itu jelas, kama hutan disini banyak yang terbakar. Aku pun bergegas mencari tempat kos pada alamat yang sudah diberikan Pak Ruslan padaku sebelum aku berangkat kemarin.
Selamat pagi Kalimantan “Anak-anak, hari ini ada yang ibu guru baru, namanya Ibu Fira. Silahkan masuk Ibu Fira.” Kata Bu Rosa mempersilahkanku masuk.
Hanya enam jam lamanya aku mengajar disana. Sungguh suasana yang sangat buruk, dengan tembok kayu, papan kayu, dengan kapur putih, tak ada yang beralaskan ubin, hanya bumi sebagai alasnya. Sangat miris, ditambah lagi beratap nyaris langit. Langit-langit kayu yang sudah habis dimakan serangga. Kondisi yang sangat buruk dibandingkan dengan jawa. Sangat miris. Tanpa berlama-lama, dan aku pun tak mau membiarkan semua ini sia-sia.
Aku pun pulang dan melihat amplop pemberian Pak Ruslan, kuhitung uangnya. Ya, bagiku itu hanya sedikit. Kemudian aku melihat kembali gambar sekolah tempat ku mengajar. Aku mulai memposting foto itu didunia maya, aku beri keterangan dan aku beri no.rekening ku.
Alhamdulillah, 2 bulan lamanya aku mengumpulkan dana, terkumpul sekitar 500 juta. Mungkin itu tak seberapa, namun setidaknya aku bisa membenahi sekolah itu.
Enam bulan sudah aku disini, sekolah sudah mulai tampak bangunan baru. Karna setiap harinya, donatur terus mentransfer dana. Sedih rasanya meninggalkan sekolah yang menjadi perjuanganku selama berada di Kaliamantan. Tapi, masa kontrakku disini sudah habis, kini aku hanya bisa meninggalkan bekas perjuanganku pada mereka. Anak murid yang sangat kucintai. Dengan ketekunannya dalam belajar, benar-benar mengajrkanku bahwa bangku sekolah ternyata sangat berarti bagi mereka.
Aku meninggalkan desa itu dengan tetesan air mata, sungguh perjuangan yang berat untuk murid disini menimba ilmu, tak lekas berputus asa, terus berusaha. Membuatku tak henti mengajari mereka. Namun semuanya harus kutinggalkan, cukuplah membuat ku tersenyum ketika mereka menyebutku KARTINI REFORMASI.
Assalamualaikum wr.wb
Dari bibit agama saya berasal, persatuan kami bernama SAGASAMAH (Santri Agama Santri Muslim Muslimah). Begitu bangga saya dipersatuka di kelas ini. Perkenalkan, saya angoota persatuan tsb, panggil saya SAYYIDA SYUFAIRO. Dilahirkan di kota onde onde membuat saya bosan makan khas daerah sini. Hehe
Ini karangan saya yang kesekian kalinya, tak begitu baik mungkin, karna hanya seorang pemula yang masih ragu-ragu menerjuni dunia jumalistik. Saya tak begitu pandai merangkai kata, apalagi dengan majas yang membuat setiap baitnya terasa manis.
Saya dilahirkan di bulan Mei, menurut saya, bulan yang sangat lucu. Entah kenapa, bulan itu terasa seperti dari china. Hehe
Sudahlah tak perlu lama, saya ingin menyelasikan semua ini, mungkin tak terlalu panjang, hanya sekedar ketikan penghilang rasa bosan di tengah dinginnya malam.
Baiklah, saya ucapkan terima kasih, dan terima kasih sudah mau membaca cerita yang belum tentu arahnya. Hehe
Kurang lebinya mohon maklum,
Wassalamualaikum wr.wb