Alifia F.Z
Perihal bahtera yang dulu pernah berlayar Badai, petir, ombak, bahkan keringat Aku ikhlas jika semua itu perlahan melebur Semua manusia tau bahwa sesuatu yang terpaksa akan menjadi luka Langkah kaki di paksa ke tujuan semu Menuruti ego semesta yang menuntut kata sempurna Prestasi, cantik, tampan menjadi penilaian Lihatlah bagaimana semesta memperlakukan penghuninya Mulut selalu menjadi belati paling tajam Hati yang perlahan membeku Juga otak yang perlahan menutup akan kata peduli Pada akhirnya semua juga berjalan dengan semestinya Ikhlas menjadi jalan satu-satunya Menjadikan Tuhan sebagai harapan paling pasti nantinya