Oleh : Annisa LM
Lalu, aku bisa apa saat hatiku Kacau bagaikan pecahan beling Marah? Atau menangis sambil gulung gulung ? Aku ingin berteriak sekencang kencangnya Bahwa aku merindukanmu, Tuan. Kenapa kau kembali membeku ? Sayangnya...... Aku hanyalah pena. Si bisu dalam aksara.