Awal Nol Hasil Pol

Pak zainal dan Bu amalia adalah sepasang suami istri yang hidup dengan berkelimang harta tak disangka mereka mengalami penurunan masukan keuangan, ia pun jatuh miskin, hingga akhirnya ia pindah di daerah terpencil agar mereka tidak mengeluarkan keuangan secara boros,pak zainul dan bu amalia memiliki 2 orang anak cewek dan cowok mereka adalah saudara kembar andre dan andra namanya keseharian pak zainul yaitu memlihara kambing yang ia beli dari sisa tabungan hasil banting tulang nya 

Setiap pagi senja pak zainul mencari rumput untuk makanan sapinya, ia mencari dihutan yang tumbang, tetapi banyak rumput yang menjalar, yang bisa menjadi makanan sapinya, “sayang sekali hutan ini tidak ada yang merawat, sudah kotor,banyak rumput, pohon tumbang semua inilah sebabnya desaku tidak memiliki air bersih serta udara yang sejuk.”ucap pak zainal dengan menatap kondisi hutan yang tak terawat itu. la melanjutkan mencari rumput. Sang fajar mulai berada tepat pada atas kepala, bertanda hari mulai menjelang siang,adzan berkumandang menandakan agar pekerjaan pak zainal mulai diakhiri mencari rumput,”Alhamdulilah,sudah banyak rumputnya ini” sambil mengusap keringat yang membasahi dahi Pak Zainul ia pulang menyusuri hutan dan melihat kondisi yang menyedihkan. 15 menit dihabiskan oleh perjalanan menuju rumah tinggalnya Bu Amalia yang menunggu kedatangan Pak 

Zainul duduk dikursi reot yang sudah tua terdapat di ruang tamu.”Assallamuallaikum Bu” menaruh rumput didepan rumahnya sambil menelan air liur yang bertanda ia sudah lelah. “Wallaikumsallam,alhamdullillah bapak sudah pulang, mau dibuatkan es teh panas,eh maksut Ibu es teh segar hehehehehehe. “Bercanda ringan agar mengobati sedikit rasa lelah sang suami. “Ibu ini bisa aja kalau menghibur Bapak terserah ibu saja, semua yang Ibu buat terasa enak dimulutku”bergombal belagak seperti ABG masa muda. 

“Ah bapak ini bisa saja kita udah mulai berkepala tiga Pak masih saja Bapak ini kayak anak muda yang kekinian hehehehehe. “Tersenyum malu melihat suami senyum senyum manis.”Meskipun kita sudah berkepala tiga tapi tetaplah tanamkan jiwa muda”, beragak bijak. “Alah Bapak ini kayak Zainul Teduh saja sudahlah sampai kapan gombal gombalannya ini tak buatin es teh manis dulu!”meninggalkan Pak Zainul untuk membuatkan es teh penghilang rasa lelah suami. “Hehehehehe, Ibu ini ngelawak, kaya pemain ketoprak, buat yang paling uwenak ya istriku, ceeaaakkkk. “Saut Pak Zainul sambil menunggu es buatan Bu Amalia datang, tak lama kemudian Bu Amalia datang membawa segelas es teh yang telah dibuatnya dengan penuh kasih sayang, “Ini pak es teh nya silahkan diminum, ini dibuat dengan penuh rasa cinta loh!”menyajikan es teh di meja depan Pak Zainul “Iya istriku terimakasih banyak” Ucap Pak Zainul. “pak mari kita di sholat sebelum waktu dhuhur habis.”, ajakan Bu Amalia. “mari Buk Bapak mau ganti baju sama mandi sebentar, Ibu ambil air wudhu dulu sana!””jawab Pak Zainul. 

Setelah beberapa menit Pak Zainul serta keluarganya sholat berjama’ah. Pak Zainul melanjutkan pekerjaannya mengasih rumput yang telah di ambilnya tadi. Sambil mengasih makan Pak Zainul masih memikirkan kondisi hutan yang in lihat tadi.Dia berpikir bisa jadi dari itu juga air bersih bisa jadi langkah didesanya,”apa dengan menanam pohon akan menjadi banyak udara serta air jernih bisa mengaliri desa ku.”ungkapan dari benak Pak zainul 

Akhirnya keesokan harinya Pak Zainul mulai menanam pohon di hutan tersebut sambil mencari rumput untuk si kamabing. Hal itu sudah dilakukan oleh Pak Zainul selama 1 pekan lamanya, warga sekitar mulai melihat hal yang dilakukan Pak Zainul itu seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan yang lain(gila), salah satu warga mendatangi pak zainul yang habis mencari rumput dari hutan 

“Permisi Pak Zainul,kenapa Bapak menanam hutan yang sudah lama tak ke urus dan dihutan itu pula dibuat sebagai penebang liar oleh orang kota? Wajah melirik bertanda bahwa orang itu mulai curiga dengan Pak Zainul “Maaf Pak saya tau bahwa saya orang kecil tapi saya masih punya otak untuk berpikir cerdas sebagai warga yang baik melihat kondisi hutan gundul seperti itu. Apakah tidak ada warga satupun untuk memikirkan bahwa dari sana bisa jadi masalah di desa kita kekurangan air bersih Saut keras Pak Zainul dengan hati kesal, “Pak asal Bapak ingat sudah lama desa kita kekurangan air bersih itu dari air sungai yang sudah kering,apa hubunganya dengan hutan itu coba? Memang Bapak ini mulai 

gila mungkin sehabis bapak kehilangan harta Bapak!”bentakan seorang warga,” pasti ada hubunganya Pak jika terjadi hujan maka pohon-pohon tersebut akan menyerap air.udara juga akan sejuk Jawab Pak Zainul. Lalu Pak Zainul pun tetap menanam pohon banyak sekali, dan tidak peduli dengan omongan mereka. Warga pun berpikir percuma saja dia menanam pohon sebanyak mungkin malah yang untung itu penebang illegal yang bisa mengambil tanpa ijin tidak beda jauh dengan pekerjaan maling 

5 tahun kemudian Tampaknya pohon-pohon tersebut sudah cukup besar dan Pak Zainul mulai membangun sumber disekitarnya, dan seorang warga mendatanginya,”Pak Zainul ngapain lagi, mau buat sumber tapi disini tidak ada air bersih Pak. Jangan sia-sia in waktu Bapak buat yang gak berguna.” Pak Zainul menjawab jika Bapak tidak ingin bantu , lebih baik Bapak jangan ganggu saya”. Warga pun pergi meninggalkan Pak Zainul 

Setelah beberapa bulan sumber pun mengalir dan Pak Zainul sangat senang dan ia mulai mengalirakn sumber air tersebut di sawah dekat dengan hutan yang ditanam pohon oleh pak zainul,tak lama kemudia pak Kepala desa mendatangi rumah pak zainul.Wassallamuallaikum pak zainul. “mengetuk pintu dengan suasana yang hening,”wallaikumsallam,eh Pak dirham mari masuk pak!”mempersilahkan untuk duduk dikursi reot miliknya,”iya nak andra, permisi,ngomong-ngomong kok sepi bapak kemana?”Tanya pak dirham melihat suasana hening seperti tak berpehuni,” bapak masih di hutan pak belom pulang nyari rumput untuk si kambing, “jawab andra ungkapan dari benak pak dirham pak zainal memang orang pekerja keras tak nyesal aku mempunyai warga seperti dia mungkin kalau bukan dia siapa yang harus merawat hutan itu,saya salut sama dia.”eh ya allah gusti saya sampek lupa belum nawari minum pak dirham.”belagak kejawen seperti bahasa desa “udah tidak usah nduk bapak lagi masa diet, hehehe.ya sudah kalau gitu nati sampaikan pesan ke bapakmu kalau pak dirham kesini, habis magrib suruh ke rumah bapak yo nduk!” jawaban pak dirham yang tak mau kalah dengan anak ABG. 

Sang fajar mulai terbenam bertanda hari sudah mau malam,pak zainul kembali kerumah, dengan wajah lelah pak zainul mandi ambil air wudhu lalu sholat, setelah sholat pak zainul kumpul sama keluarga diruang tamu untuk melepas lelah banting tulang seharian ini, “yah tadi pak dirham kesini nyari ayah,trus pak dirham tadi pesen nanti setelah ba’da magrib ayah suruh kerumahnya!”sambil makan krupuk buatan ibunya, “memang ada apa pak dirham nyari bapak,andra?” ungkapan penuh Tanya pak zainul, setelah ba’da magrib pak zainul pun langsun kerumah pak dirham ternyata pak dirham sangat kagum sama kerja keras pak zainul ,berhubung pak dirham sudah lansia, ia pun member hadiah kepada pak zainul denganjabatan sebagai kepala desa para warga pun berkumpul dibalai warga berbondong bonding meminta maaf dari kesalahan mereka yang berikir hal yang dilakukan pak zainul adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan, 

Setelah sekian lama pak zainul serta keluarganya dicaci maki,akhirnya ia hidup dengan layak dan yang paling ia banggakan yaitu hasil kerja kerasnya yang diawali dari nol hingga akhirya menumbuhkan hasil yang pol jangan pernah meremehkan orang yang kita anggap itu hal yang buruk padahal apa yang semua orang lakukan adalah suatu hal yang baik tetapi berawal dari sesuatu yang buruk 

Tentang penulis

Assalamualaikum.Nama saya Nur farida tempat tanggal lahir Mojokerto 06 september 2000 tempat tinggal ds.pungging dan pungging kec.pungging kab.mojokerto,ayah bernama aji kuswoyo ibu endah yuliani pekerjaan wirasuasta, saya alumni 

tahun 2014/2015 di SMP BHINNEKA PUNGGING kemudian meneruskan di MAN MOJOSARI,kelas XI MIPA 3. saya mempunyai 3 sahabat yang slalu setya menemani saya Mar’atus sa’adah,ayu avitasari ilham aunurosyid al hikam itu lah namanya setelah lulus dari MAN MOJOSARI saya ingin melanjutkan di AKBID(akademi kebidanan untuk mewujudkan 

impian saya menjadi bidan yang sukses dan membahagiakan orang tua karena saya anak satu-satunya slalu berpegang teguh untuk optimis meskipun gagal dalam perjuangan, tetapi kuat dalam meneruskan perjuangan alasan saya membuat cerpen karena saya suka membaca cerpen di google buku di perpustakaan,meskipun masih belajar tapi ini hasil karya tulis sendiri sekian biografi saya wassallamuallaikum, 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *