Erina Zarotul Anisa
Jendela besi singgahlah debu Dinding dan kursi saksi bisu Kertas putih teman sebangku Suara itu terngiang selalu Bangun mimpi tangan digenggam Menatap mata hitam legam Senyum terukir kala salam Canda tawa sampai malam Tahun ganti ruang sunyi Tawa hilang hati pun sepi Jumpa pagi pulang sore hari Tak ada apapun di sini Tatapan semu rasa itu Bicara pun tak mau Sama tau cair beku Salah satu jadi abu Abu terbang mata terpejam Tangis datang waktu tenggelam Pagi siang serasa malam Rasa hati ingin menerkam Regang nyawa dalam mimpi Tak satu pun yang kembali Mulai baru waktu pagi Nyata sama sampai kini