Kenangan Tertahan

Oleh : M. Hasan Al Isro

Pukul tujuh pagi,
dari sudut kota ini aku memaksakan mataku 
Memasuki riuh kedalam gang-gang sempit di antara tingginya gedung
Melaju melintang lewati penatnya aktivitas kota
Bertanya pada angin berhembus,
apakah ada diriku di sekian lama bertahan

Lelah dalam rebah memang tak nampak jelas,
namun kenangan masih menahanku
Jalan raya itu mengantarkan debu dari sapuan lembut angin pagi 
Yang makin lama menghapus jejakku secara perlahan
Gemuruh dari padatnya lalu lintas membuat mataku terpejam
Mencari segala ingatan yang selama ini telah lama hilang

Aku mengenangmu
disaat berat nafas menyesakkan setiap rongga di dalam paru-paru
Aku mengambil buku,
menuliskan setiap ingatan yang kembali datang 
Berharap dapat kau baca,
Meski engkau telah dialam sana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *