Oleh : Laila Tsalitsatul Faizah Sayekti
Gemercik hujan membungkus sudut kota Di sebuah bilik, bergulat tubuh muda Meniti tumpukan kertas putih Buah tangan perjuangan suci Tinta biru saksi bisu Gubuk lusuh Yang atapnya hampir lapuk Membalut setiap tetes peluh Bersama aroma perjuangan yang amat kentara Deruan tangan putih mengisi lembaran ivory Siang tak ubahnya malam, malam tak ubahnya pagi Imaji imaji masa depan tersuguh di kelopak mata Memenuhi setiap sudut pikiran Adorasi yang nyata Merangkul setiap tugas yang ada Demi segenggam kehidupan yang sejahtra