RINDU AKAN JIWA KEBERSIHAN

Lingkungan, kalau kita bicara tentang lingkungan, pasti sudah tidak asing lagi bukan? Lingkungan sudah pasti ada hubunganya dengan ekosistem alam yang ada disekitar kita bukan? Ya, yang ada di sekitar kita, seperti lingkungan sekolah. Kalau kita bicara tentang lingkungan, bagaimana jika lingkungan kita itu kotor, bahkan bau, ih ngak enak banget di pandang, tapi bagaimana jika hal itu terjadi di lingkungan sekitar kita??? Udah pasti kita tidak mau hal itu terjadi bukan?. Tapi sekrang lingkungan banyak yang tidak kondusif. Penyababnya sih tidak asing kita dengar, apalagi kalau bukan sampah. Nah lho, kalau sudah kayak begitu, bagaimana cara mengatasi hal tersebut? Salah satu cara untuk dilakukan yang pertama adalah dari daam diri kita terlebih dahulu, dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap lingkungan, yang ada di sekitar kita. Seperti dilingkungan sekolah. 

Di lingkungan MANSARI(sekolah ku) bisa dilakukan kegiatan lingkungan bersih dan sehat dengan baik. Misalnya kegiatan membersihkan kelas, menjaga kebersihan kamar mandi dan tidak membiarkan sampah berceceran dimana-mana. Akan tetapi warga sekolah belum sadar akan indahnya lingkungan yang bersih. Untuk itu saya akan mengulas sedikit akan pentingnya peduli lingkungan sekitar kita.dengan menjaga kebersihan lingkungan. 

MANSARI sudah melaksanakan program lomba bersih yang dilakukan setiap ada events besar seperti :MILAD, BULAN BAHASA, PERINGATAN HARI KARTINI. Tetapi kenyataanya pada saat program itu sudah terasa menghilang (usai ), semangat siswa dalam menjaga kebersihan terasa kurang. Tidak seperti dulu pada saat adanya program tersebut,entah kenapa ?. 

Sering kali kita mendengar dan menjumpai slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tersebut tak dihiraukan dan hanya sebagai hiasan belaka tanpa makna. Padahal isi dari slogan tersebut sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak untuk menjaga kebersihan, tapi faktanya banyak siswa yang membuang sampah sembarang tempat. Merobek kertas di dalam kelas dan membuangnya sembarangan. Padahal di sana sudah disediakan tempat sampah yang relatif memadai. Bapak ibu guru sering mengingatkan, namun tidak di patuhi. 

Ya, memang salah satu hal sepelch yang sering terjadi di sekolah kita adalah sampah. Sampah yang menumpuk dan berceceran dimana-mana sampai dihinggapi oleh lalat. pastinya akan membuat lingkungan kita tidak sehat bukan ? padahal apa yang kita ketahui tentang kesehatan adalah penting,harganya lebih mahal dari apapun. Kita harus peduli akan kebersihan lingkungan, pasti kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit yang mematikan seperti demam berdarah. 

Sampah dapat menyemari lingkungan, Gara-gara sampah daerahku hampir terkena banjir. Pada dasarnya hal itu terjadi karena tangan-tangan jahil menyentuh daerah tumbuhan dan memetiknya, kemudian membuangnya di sembarang tempat tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Aku jadi ingat ketika seorang teman ku memetik dedaunan bunga di dalam pot hias. Waktu itu pagi-pagi sekali, aku dan temanku sedang menunggu bel berbunyi,” tanda jam belajar di mulai”. Kami duduk di depan LAB BIOLOGI yang kebetulan berdampitan dengan kelasku. Kami duduk di samping pot hias yang ada bunganya. Ya namanya juga ngobrol kalau sudah ke-asyikan pasti lupa akan suatu hal, seperti temanku yang satu ini. Dia tak terasa jika memetik daun bunga yang ada di pot hias tersebut, sambil ngobrol dengan ku. Aku yang berada di sampingnya melihat perilakunya itu mengingatkan, untuk tidak memetik daun bunga yang ada di pot hias tersebut.

 Asma: “Nadia, kok kamu ngerusak daunya”.

Nadia : ” oh, ya maaf aku ngak sengaja, hehe maklum ke-asyikan ngobrol sama kamu sih, tapi tidak apa-apa hanya daun saja kan”.

Asma : “huft, kamu ini”. Iya daunya saja, tapi kamu membuangnya di lantai.

Nadia : “hehe, iya dech nanti aku punggut,aku masukkan ke tempat sampah”. 

Tapi dihiraukan sebentar, lalu kembali lagi. Belum sampai aku mengingatkan kembali, tiba tiba guru yang terkenal killernya. Menghampiri, tanpa kita sadari. Sontak dari belakang beliau menjewer telingga kami, dengan mimik muka yang geram pada kami.

Bu dina             :”pintar ya kamu, memetik daunya sambil ngobrol, dengan membuanya di lantai pula, kau tidak baca slogan yang tertera di pintu lab itu?” sambil menjewer kami dan membawa kami ke ruang lab). 

Asma, Nadia     : “maa…maaf bu(dengan gugup kami menjawab, serta rasa kaget dengan kedatangan bu dina , yang secara tiba-tiba dari belakang, yang sontak menjewer telingga kami)”. 

Bu dina             : “ tidak ada alasan, sebagai hukumanya kalian harus membersihkan ruang di dalam lab!” 

Asma, Nadia     : ” iiya bu”. (aku dan nadia pun, hanya bisa menunduk dan membersihkan ruangan, seperti yang diperintahkan bu dina, sebagai hukuman). 

Dan sejak kejadian itulah, aku dan temanku (nadia ) sudah tidak pernah lagi ngobrol di depan lab biologi tersebut. Dan sejak saat itulah, ketika Aku dan Nadia melihat teman-teman yang sering memetik dedaunan yang tak bersalah dan membuangnya di sembarang tempat. Membuat kami menjadi geram sekali, di tambah habis jajan bungkusnya di buang sembarang tempat. Tanpa memperdulikan yang akan terjadi nantinya. Apakah ini yang dinamakan peduli akan kebersihan lingkungan?. Jika seperti itu mungkin lingkungan akan rusak, dan lingkungan serasa tidak sanggup menanggung beban dari tingkah laku manusia yang seperti itu. Sampah memang terlihat sangat sederhana. Namun, akan menjadi musibah jika tidak dikelolah dengan baik. Tentunya kita sebagai warga sekolah tidak mau hal itu terjadi bukan? apa yang akan terjadi nantinya, bila generasi bangsa seperti ini. 

Padahal, sudah kita ketahui kehadiran sampah yang tidak pada tempatnya, sangatlah menggangu kenyamanan bukan?. Apalagi pada saat proses belajar mengajar, pastilah akan menggangu konsentrasi belajar para siswa. Begitupun sebaliknya jika lingkungan bersih pasti akan timbul rasa kenyamanan dalam hati, indah saat dipandang dan menambah semangat siswa MANSARI untuk belajar lebih giat lagi. Dalam hal ini, agar tidak terjadi akan hal itu, kita harus menanamkan akan jiwa kebersihan dalam diri kita, bahwa kita bisa menjaga dan merawat kebersihan lingkungan. Dan perlu di ingat, bahwa tidak hanya siswa yang berperan dalam hal ini. Tetapi semua warga sekolah harus ikut serta, agar bisa terwujudnya lingkungan yang bersih. 

Sebagai siswa MANSARI yang berbasis dengan ilmu agama. Seharusnya kita sadar akan hal pentingnya menjaga kebersihan dan peduli akan lingkungan sekitar. Bukankah kebersihan itu sebagian dari iman ?. sepeti dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh muslim No. 223 yang berbunyi: **ANNADHAFATU MINAL IMAN” 

Artinya: ” Kebersihan adalah sebagian dari ( cabang ) keimanan. Dan perlu kita ketahui akan pentingnya kebersihan akan pentingnya kebersihan hingga allah menyertakan orang-orang yang bersih pasti akan masuk surga. Karena surga diperuntukkan untuk orang-orang yang bersih dan bersuci. 

BIODATA 

Nama saya Aminatun Maghfiroh, bisa dipanggil firoh,saya lahir di kota Mojokerto,pada tanggal 27 Desember 2000. Saya tinggal di sebuah desa kecil, Desa kecil, Desa Ngarjo Kec. Mojoanyar. Saya merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. 

Hobiku membaca, menulis puisi, dan mendengarkan radio. Seusai beraktivitas seharian di sekolah. sesampai di rumah jika ada waktu senggang, dan telah selasai pekerjaan rumahku. Saya membaca novel sambil mendengarkan radio dan seusai belajar pun, saya sambung kembali membaca novel atau menulis sebuah puisi. Dan saat ini saya belajar menulis cerpen untuk kali pertama mewakili kelas x-Ilmu Bahasa. Tentunya tidak ada salahnya untuk mecoba bukan?. 

** kalah menang urusan mbhuri,seng penting usaha”, celetuk sahabatku untuk memberikan semngat padaku. Terimakasih sahabatku aku atas dukungannya. 

Demikian sedikit ulasan dari latar belakang saya. Mohon maaf jika ada salah kata dalam penulisan 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *