Sebuah Usaha Untuk Mengikhlaskan

Dwi Salsabila Ulfirin

Hari ini saya menuliskan lagi tentang mu.
Seseorang yang begitu hebat dalam hal melukai.
Seseorang yang saya anggap berbeda ternyata sama saja.

Seseorang itu kamu, yang selalu datang dengan tiba-tiba dan pergi tanpa aba-aba.
Awalnya saya sangat percaya, namun kepercayaan itu kamu hancurkan dan sekarang saya sudah lelah jika harus kembali percaya.
Kamu, yang katanya setia nyatanya hanya omong kosong semata.
Dan Kamu, yang katanya trauma dengan cinta nyatanya kamu pandai menggoreskan luka.

Jika memang bukan saya yang kamu harapkan, saya ingin pamit untuk meninggalkan.
Jika memang bukan saya yang kamu inginkan, saya pamit dengan membawa sejuta senyuman.
Jika memang bukan saya perempuan yang akan menjadi takdir mu, saya akan berusaha untuk mengikhlaskan mu.

Terima kasih atas semua yang telah kamu beri, kini saatnya saya pamit dan takkan pernah kembali.
Semua ini ditulis teruntuk kamu, seseorang yang memulai namun enggan untuk mengakhiri.
Dan Ini saya, perempuan yang kau gantung dengan sejuta harapan.
Dan sekarang Saya hanya ingin berpesan satu hal kepada mu, semoga kamu baik baik saja dan selalu bahagia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *