Alunan musik Justin Bieber menggema di seluruh sudut kamar. Cewek bernama laili Santika yang biasa di sapa dengan nama Tika sudah siap dengan seragam putih abu-abunya yang baru. Secara fisik dia bisa disebut cewek yang cantik, namun kebiasaan buruknya yang tidak mencintai lingkungan seringkali membuat orang lain tidak menyukainya. Hari ini adalah hari pertamanya masuk ke SMA setelah tiga hari melewati Masu Orientasi Siswa. “bai, namaku Rara” sapa cewek di sebelahnya “aku Tika” jawabnya ramah Pandangannya kemudian beralih pada cowok berkulit putih yang sedang duduk di pojok kantin, ia sedang serius membaca sebuah buku berjudul “Cintai Lingkunganmu”. “ah, pasti cowok yang peduli lingkungan”ucap Tika pelan Hapa Tik?”balas Rara karena tak mendengar ucapan Tika
“eh eng enggak kok Ra,aku gak ngomong apa-apa jawab Tika terbata-bata “kamu masuk kelas berapa Tik?”tanya Rara. “10-B”
sama dong! Kita bisa duduk sebangku. Oh iya, besok katanya ada pendaftaran buat TKS lho, ikut yuk! “TKS tuh apa Ra?” “Tim Kebersihan Sekolah, kamu liat gak cowok yang duduk di pojokan itu? Dia ketua tim, ganteng
ya!!!”
“aku gak tertarik buat ikut Ra, males!” “Yahh, Tik aku sendirian dong daftarnya. Ya udah deh”
Suasana koridor siang itu begitu ramai, beberapa anak sedang mengantri untuk mendaftar sebagai Tim Kebersihan Sekolah termasuk Rara. Terlihat seorang cewek yang kabamya di puja-puja seluruh cowok satu sekolah bernama Sasa, dia juga terlibat dalam pendaftaran Tim hari itu. “Hai Roy,aku daftar jadi TKS juga lho”ucap Sasa manja
“oh, namanya Roy”batin Tika. Ia hanya tertawa cekikikan ketika melihat Sasa yang tidak di hiraukan oleh Roy
Sekilas, matanya bertemu mata elang milik si Roy yang membuatnya merasa salah tingkah la kemudian buru-buru meninggalkan koridor dan masuk ke kelas. Bruk, tanpa sengaja Tika menabrak seseorang “sorry, gue gak sengaja”ucap Tika merasa bersalah “elu gak punya mata ya gak liat ada cewek cantik kayak gue lewat! Aduh jijik gue deket-deket sama cewek dekil dan jorok kayak elu”bentak Sasa pada Tika dengan gayanya yang sombong
Semua pandangan tertuju pada mereka berdua, Tika merasa malu karena penghinaan dari Sasa di depan banyak temannya apalagi sepasang mata elang itu juga ikut mengamati kejadian tersebut. Tika langsung berlari tanpa menghiraukan Sasa yang masih saja marah-marah padanya.
Tika tertunduk lemas didepan gudang lama sekolah dan menopang dagu di atas lututnya. Entah mengapa dia bisa duduk di tempat itu, padahal terdengar desas-desus bahwa gudang lama sekolah itu angker. Namun ia tak perduli ia hanya mengikuti kemana arah kakinya melangkah
Semilir angin menerbangkan sebagian rambut di dahinya, la masih saja memikirkan kejadian di koridor siang tadi, betapa malunya menjadi tontonan banyak orang karena ejekan dari Sasa. Rasanya ia ingin membolos sekolah saja besok karena tidak ingin jadi bahan ejekan teman-temannya.” Tika vs Sasa, si jelek yang jorok dan si cantik yang super bersih” “tidaaaaak!” Tika berteriak keras sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia merogoh isi tasnya dan menemukan sebungkus roti, karena kesal ia merobek bungkus roti itu dengan kasar lalu melemparnya begitu saja dan segera menelan roti itu dengan cepat. Wusssh, tiba-tiba angin bertiup kencang. Hawa dingin mulai membuat bulu kuduk nina sedikit merinding “jangan-jangan bener nih tempat ini ada hantunya’batinnya, Tika segera berlari meninggalkan tempat itu dan pulang ke rumahnya.
Dengan langkah gontai dan mata agak sembab Tika memasuki pekarangan rumahnya, gurat kekecewaan nampak di wajahnya. Ibunya yang melihat hal tersebut langsung mendekati Tika yang duduk di kursi sambil meneguk es jeruk dingin kesukaannya. “kenapa Tik? Di ejek teman?” tanya ibu sambil membelai rambut ikal Tika
“tuh ibu udah tau kenapa nanya lagi”jawab Tika ketus “ih,galak amat loe dek!”sahut kakak Tika “apa salahnya sih Tik, berubah jadi anak yang cinta kebersihan, kamu gak bosen apa sejak SMP sering di ejek teman-teman kamu terus?”ucap sang ibu penuh perhatian
“tau ah!”jawab Tika sambil berlalu meninggalkan Ibu dan kakaknya dengan bibir yang sedikit di majukan karena kesal.
Denting jam menunjukkan pukul 11 malam namun Tika tetap terjaga, tiba-tiba suasana dingin menyelimuti tiap sudut kamarnya. Rasa kantuk mulai menyerang penglihatannya. Namun Tika merasakan ada sesuatu yang aneh di kamarnya. Dia mengalihkan pandangannya pada lemari di pojok kamar, seperti ada sesuatu yang menahan agar matanya tetap terpaku pada lemari tersebut. Semakin jelas di kedua bola matanya seorang wanita berdiri di samping lemari dengan wajah yang menakutkan sedang melotot ke arahnya.
“kamu sudah mengotori rumahku, rasakan akibatnya nanti”ucap wanita itu di ikuti tawa cekikikan yang sangat menakutkan, lalu hilang begitu saja. Tika masih terdiam dengan bibir mengatup dan tubuh gemetar. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihat. “hantu?”batinnya. Ia merebahkan tubuhnya di kasur dan menutup rapat tubuhnya dengan selimut, ia khawatir bahwa hantu tersebut akan muncul kembali malam itu. Dengan segera Tika menutup matanya untuk pergi menjelajahi alam mimpi.
“Rara, gue takut banget” ucap Tika dengan wajah pucat.
“eh.lu kenapa Tik? Kayak orang habis di kejar setan aja”
Jawab Rara enteng “lu tau gak, semalem gue di datengin hantu dan mukanya serem banget tau!”
“hah? Hantu?” “iya, tuh hantu bilang katanya gue udah ngotorin rumahnya” “emang lu habis ngapain sih?” “mmm, sebenernya kemarin siang gue lagi duduk di gudang sekolah lama karena gue kesel sama penghinaan Sasa. Gue makan roti tenis bungkusnya gue lempar gitu aja. Jangan-jangan tuh hantu marah lagi sama gue Ra. Gue takut banget nih.”
“eh denger-denger kalo ada yang habis ketemu tuh hantu bakalan meninggal” ucap Rara dengan nada menyeramkan yang sengaja dibuat-buat untuk menakuti Tika Tika terbelalak kaget dan merasa takut.
“hey, gue bercanda kali gak usah tegang gitu deh!” “mangkanya lu tuh cinta lingkungan dikit napa, kalo buang sampah jangan asal lempar aja! Kalo menurut gue kayaknya lu mesti balik ke sana buat nyari tuh sampah terus lu bilang minta maaf sama tuh hantu penunggu gudang** “hah, lu gila apa masa nyuruh gue kesana lagi? Iya kalo cuma ngambil sampah, minta maaf terus pergi. Kalo tuh hantu muncul gimana Ra, gue takut kali”
“udah lah, daripada lu entar malem di datengin lagi sama tuh hantu? Gue temenin deh kesananya! “bener ya, ya udah deh sepulang sekolah nanti anterin gue kesana”
Sejak kejadian itu Tika bertekad ingin berubah dan menunjukkan pada semua orang bahwa ia bisa jauh lebih baik dari Sasa yang sombong dan sok paling bersih itu. Tika sudah kapok akibat di
datangi hantu karena ulahnya yang tidak mencintai lingkungan, “ya, aku berterimakasih pada hantu itu. Seandainya waktu itu dia tak mendatangiku dan membuat jantungku hampir copot, mungkin sekarang aku tak seperti ini. Aku takkan menjadi Tika yang cinta lingkungan.” Batinnya,
PROFIL PENULIS
Nama saya adalah Siti Maisaroh, Saya Lahir di Mojokerto, 19 November 2000. Hobi saya Membaca (Al-qur’an, Novel, dll), Menulis (Puisi, Lagu-Lagu Favorit, dll). Saya menulis Cerpen ini, Terinspirasi dari Kebanyakan masyarakat (anak-anak, orangtua, dll) yang tidak mengerti tentang pentingnya mencintai dan merawat Lingkungan. Cita-Cita saya ingin menjadi Guru Bahasa Arab, Penafsir Kitab Kitab, dan Penghafal Al-qur’an, Untuk menghubungi Saya, bisa melalui : Fb : Mai Saroh e-mail : Maistrohs 48@gmail.com