Dari dulu kondisi keluargaku tidaklah baik, tapi aku bukan korban broken home atau apalah itu hanya saja sering terjadi perdebatan tentang sesuatu. Aku sering berangan tentang indahnya keluarga yang harmonis. Entah apa yang terjadi, setiap baru rukun saja selalu ada masalah yang datang sehingga membuat perdebatan muncul. Aku selalu iri jika ada temanku yang bercerita tentang keseharian bersama keluarganya, begitu juga hari ini masalah tak henti mendatangi diriku. Oh iya perkenalkan namaku Nuris Safa Sabrina biasa dipanggil Rina aku lima bersaudara, aku anak keempat
“Kak pinjam motornya dong. Pinta adikku memaksa
“Buat apa?” Tanyaku
**Bentar aja kok.” Bujuknya
“Iya tau mau kemana?” Tanyaku sedikit emosi Pelit amat sih.” Ujarnya
“Eh aku gak pelit ya, aku cuma tanya mau kemana.” Tanyaku menggebu
Saat perdebatanku dengan adik berlangsung tiba-tiba kakakku datang.
“Ada apa sih?” tanya kakakku
**Tau tuh.” Jawabku
“Ya udah kalo gak mau.” Ucap adikku kemudian pergi
Akupun juga pergi ke kamar kama rasa emosi sudah merasuk dalam diriku dan aku ingin menenangkan hatiku
Saat hatiku sudah sedikit tenang aku keluar dari kamar dan melihat keadaan apakah ada hal yang bisa aku lakukan, bahkan saat aku ingin membantu masalah tetap datang padaku
**Ibu di dapur aku kesana saja mungkin ada yang bisa aku bantu.” Batinku
Setibanya di dapur ibuku langsung menggerutu dan kakakku melihat aku dengan tatapan sinis entah apa lagi yang akan terjadi.
“Bu, mau dibantu?”
“Gak perlu, udah selesai juga. “Jawab kakakku sewot
“Mau buat apa bu jajannya?”Tanyaku “Buat ke rumah nenekmu, lagi ada acara.” “kok aku gak tau ya?””Batinku “Kemana aja kamu? bahkan ada acara seperti ini saja tidak tau.”Ujar kakakku sinis
“Gimana mau tau kalo gak ada yang ngasih tau. “Ucapku sedikit emosi lantas aku pergi meninggalkan mereka.
Karena aku sedikit kesal dengan apa yang barusan terjadi aku memutuskan untuk menonton “TV saja, ya beginilah keseharianku mau baik saja salah.
“Pagi,sore, malam nonton TV aja, bantu ibu sana!” perintah kakakku “Tau ah, tadi mau aku bantu juga tapi marah-marah.” Ucapku kesal “Kalau tiap hari begini lebih baik aku pergi saja. “Batinku “kak aku ma pergi bentar.” pintaku “ya, tapi jangan lama-lama,” Ucap kakakku
Setiap aku merasa kesal aku selalu pergi melihat alam hijau, pegunungan atau hal lain yang aku anggap bisa mengobati luka hatiku. Saat ini aku berada di bawah pohon ditepi sungai yang ada di desa sebelah, karena disana pemandangannya sangat indah dan mampu meredam emosiku. Ketika aku disana aku menemukan beberapa hal yang menarik.
“Kenapa sih hidup ini berat banget.” kataku
“Eh pohon, kamu pemah gak sih merasakan apa yang aku rasakan?” tanyaku sambil memegang pohon
**Aku sebenemya sakit hati tapi apa yang harus aku lakukan?” kataku lagi
“Harusnya kamu tuh ya baikan sama keluarga kamu.”
**Udah aku coba,tapi gak berhasil sekarang aku harus apa?” tanyaku
“Ya manfaatkan lingkungan sekitar saja,”
“Maksudnya?” tanyaku bingung
**Misalnya nih, ajak saja keluargamu untuk rekreasi atau kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar Aku pernah kok merasakan apa yang kamu rasakan dan saat aku mengajak mereka menanam bibit pohon mereka sampai saat ini memberi perhatian padaku.”Ungkapnya
“Kamu pernah merasakan? kok aneh ya masa pohon bisa merasakan seperti manusia.” Kataku
**Enak aja aku dipanggil pohon.” Protesnya “Oh temyata kamu lam,” Ucapku
“Iya ini aku, kenapa habis tengkar lagi?” tanya alam
Alam Muhammad Mufita biasa dipanggil alam ini adalah teman baikku,aku sering sekali bercerita tentang kondisiku dan dia orangnya baik sekali. Aku kagum padanya karena dia orangnya baik, sederhana, tidak sombong. penyayang, dewasa dan yang paling penting dia itu sabar banget. Tak bisa ku ingkari aku memang menaruh perasaan lebih padanya, karenanya aku sedikit berubah menjadi orang yang sedikit sabar dia kenal keluargaku dan keluargaku juga mengenalnya. Tapi sepertinya perasaanku itu bertepuk sebelah tangan
“Hmmm iya nih, masa ya dari pagi aku sudah kena omel.” Curhat ku
terus kamunya?”tanyanya
“ya kerena aku kesel jadi aku tinggal kesini deh” Ucapku menyeringai
“Kamu tuh ya, kan aku pernah bilang jadi orang itu yang sabar. Kalau ada masalah itu diselesaikakn bukan malah ditinggal lari.” Nasehatnya
“Iya-iya maaf ” Kataku
“Jangan minta maaf padaku tapi, minta maaflah pada keluargamu dan mulailah membangun keharmonisan didalamnya. “ucap alam sambil menepuk bahuku
# ” aku hanya mengangguk
1. “Udah ah jangan sedih, berhubung kamu udah disini aku bawa bibit pohon loh ayo kita tanam disini, dibawah pohon tempat favorit kita.”Ajaknya
Lima belas menit kemudian
“Nah, udah jadi deh yuk cuci tangan dulu.”Katanya “iya.”
**Pulang yuk!” ajak alam
**Tapi…”‘Ucapku ragu
“Udah gak tapi-tapian sekarang kita pulang, aku akan mengawalmu sampai kerumah!”perintahnya
Di depan rumahku
**Akhirnya sampai juga. “Ucapnya
“Iya, aku masuk dulu ya.” Kataku sambil pergi meninggalkannya
*Rina” Panggil alam sambil menghampiriku “Ada apa?” Tanyaku
“Jangan lupa ya pesanku tadi.” Ucapnya
“Pesan yang mana?” Tanyaku pura-pura tidak tau “Yang tadi.” Katanya sambil menaikkan alisnya “Iya “jawabku kemudian dia pergi “Sampai jumpa.” Ucapnya sambil melambaikan tangan “Sampai jumpa.” balasku
Saat semua keluarga berkumpul aku memberanikan diri untuk mengajak mereka menanam pohon dan tanpa ragu mereka menyetujui permintaanku, lalu kami bersiap-siap untuk berkebun masing
masing sudah dibagi tugas ada yang membeli bibit, menyiapkan lahan, membali pupuk, menyiapkan alat-alat dan lain-lain.
**Mana bibit sama pupuknya sudah ada?”Tanya kakakku “Masih dibelikan adik. “Ucapku “Bibit sama pupuk sudah datang.” Teriak adikku “Baiklah ayo kita bagi bibitnya.” Perinyah ayahku “iya.”Ucap ibuku sambil membagi bibitnya “Semua sudah kebagian?” tanya kakakku “Iya sudah.” Jawabku “Kalau begitu ayo kita tanam ” Ajak adikku
Kami semua sangat menikmati acara berkebun dan tak terasa semua bibit sudah ditanami, kami sangat lelah tapi ini sangat menyenangkan. Kami duduk di pondok kecil
“Huh capeknya. “Ucap kakakku sambil mengusap dahinya “Kalau begitu ibu ambilkan air dulu.” Kata ibuku “Baiklah aku akan membantu.”Pinta kakakku
Beberapa saat kemudian
“Ini minumnya sudah datang.” Ucap ibu
“Makanan kecilnya juga “Sambung kakakku **Menyenangkan sekali ya.” Kata adikku
“Iya jawabku
“Ternyata gini ya rasanya akur.”Batinku
**Rina minta maaf ya selama ini rina udah buat kalian sedih juga marah tapi, rina gak bermaksud melakukan hal itu “Ucapku pada semua
“Iya gapapa sayang. “Balas ibuku sambul menepuk bahuku
“Lagian kan berkat kamu juga kita bisa kumpul dan bersenang-senang seperti ini.” Kata kakakku
Jangan sampai masalah membuat kita bertengkar.” Nasehat ayah
“Iya.” Jawab kami kompak
Sejak hari itu keadaan mulai berubah, kami semua jadi sering berkumpul, bercerita, tertawa bersama kami juga terus merawat bibit pohon hingga menjadi pohon, ini semua berkat saran dari alam dan karena itu aku harus berterimakasih padanya. Aku berniat menelpon alam untuk mengajaknya bertemu.
“”Halo, lam kamu lagi apa?” tanyaku
“Lagi santai aja sih.” Jawabnya
“Kita ketemu yuk, ada yang mau aku omongin. “Pintaku
“Baiklah, ditempat biasa ya ” Ucapnya “Iya aku tunggu.” Bolasku kemudian menutup telepon
Dibawah pohon tepi sungai
“Heirin, ada apa nih?”Tanyanya
“Hei lam, aku mau bilang sesuat sama kamu. Ucapku
“Mau bilang apa sih?”Tanyanya sambil mencubit pipiku
“Aku muu bilang makasih sama kamu.” Ucapku
**Makasih buat?” tanya alam
“Ya berkat saran dari kamu, aku sama keluargaku udah rukun,” Jawabku
“Ya ampun rin gitu doang? tanyanya
“Hah maksudnya?” tanyaku heran
“Itu udah kewajibanku untuk membuat kamu bahagia. “Jawabnya “Oh gitu, sekali lagi makasih ya lam.” Ucapku sambil memegang tangannya
“Iya” ucapnya Saat aku mau melepaskan tanganku dia menahannya
“Eh rin, aku juga mau ngomong sama kamu. “Ucapnya
“Mau ngomong apa?”Tanyaku
“Aku suka sama kamu, aku gak tau sejak kapan perasaan ini muncul tapi yang jelas aku nyaman sama kamu. Aku gak mau karena perasaanku ini kita jadi berjauhan” Ucapnya
“Hab” Ucapku kaget tapi dia malah menggenggam tanganku lebih erat “Rin tolong jangan ngejauh dari aku, aku gak mau kehilangan kamu.” Ucapnya “Jadi gitu ya.” Kutaku “Maksudnya?” tanyanya bingung “Aku pikir selama ini perasaanku hanya bertepuk sebelah tangan tapi kamu.”Jawabku “Jadi maksud kamu, kamu juga suka sama aku?”Ucapnya tersenyum “….” Aku hanya mengangguk “Tapi kenapa kamu gak bilang?” tanyanya
**Karena aku takut kehilangan kamu. “Balasku
“Jadi gimana?”
“Gimana apanya?”
“Aku sama kamu.”
**Kita jalani aja yang ada.” Kataku
“Sekarang kamu adalah tanggung jawabku, kalo kamu ada apa-apa kamu cerita aja ke aku, mungkin aku bisa bantu jangan di simpan sendiri.” Katanya
“Iya.”
“Pohon ini menjadi saksi.” ucapnya
“Aku cinta alam,”kataku
“Aku juga cinta rina.”Balasnya
“Ge-cR orang aku cinta sama lingkungan alam, bukan kamu “Ledekku “Astaga kamu jahat, kalo kamu cinta alam sekarang kita sama-sama bersemi.” Katanya
“Bersemi?”Tanyaku bingung
“Bersemangat mencintai lingkungan.” Jawabnya
“Iya, untuk itu ayo ita melestarikan lingkungan sekitar karena lingkungan alam memiliki manfaat yang besar buat kita, contohnya saja kisahku.”Ucapku
“iya.”
Karena Alam aku bisa bersatu dengan keluargaku, karena Lingkungan Alam aku bisa mengetahui perasaan Alam Sering kali pemandangan alam dan ciptaan Tuhan lainnya dapat menenangkan hati yang sedang gelisah. Jangan pemah meremehkan apa yang ada di sekitar kita karena bisa jadi hal itu yang membuat kita bahagia, apapun yang terjadi kita harus melestarikan bumi. Dari alam aku belajar bahwa kebersamaan keluarga sangat penting dari lingkungan alam aku mengetahui arti dari kehidupan. Jangan pernah merusak lingkungan karena ini peninggalan untuk anak cucu kita nanti.
TAMAT
BIODATA PENULIS
السلام عليكم ورحمه الله و بركاته
Hai, namaku Nurus Sobirotus Sifa’. Aku kelahiran Mojokerto, 23 Maret 2000. Sebenamya aku tidak hobi menulis, tapi ketika mendengar tema cerpen tersebut, aku jadi punya keinginan untuk menulis. Karena aku punya kenangan tentang alam.
Cerita yang aku tulis kali ini ya ada aslinya ada juga khayalannya, aku terinspirasi dari kehidupan scorang gadis yang memiliki kehidupan yang menyedihkan tapi berkat saran dari temannya yang bernama Alam ia mampu merubah hidupnya menjadi menyenangkan. Di cerita yang aku tulis ada unsur mencintai lingkungan, misalnya karena kegiatan melestarikan alam keluarga gadis jadi harmonis juga ia mengungkapkan perasaannya disaksikan oleh alam. Mungkin para pembaca agak sedikit bingung membedakan “alam lingkungan alam atau “alam” nama orang
Dengan melestarikan lingkungan dapat membantu kegiatan kita sehari-hari, karena jika alam kita rusak apa yang akan kita tinggalkan untuk anak cucu kita nanti agar anak cucu kita nanti mampu melihat indahnya alam ini.
Semoga cerita ini bisa membuat kita memanfaatkan lingkungan alam untuk kebaikan. Sudah dulu ya maaf kalau ceritanya sedikit melantur.
و السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
Salam Manis
N. Sobirotus Sifa’