Waktu sudah menunjukkan pukul 08:00 pagi tepat pada hari minggu, di umurku yang ke-17 tahun, aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar mengelilingi perkaranganku. Ketika melewati pohon yang rindang, aku memutuskan duduk disana.
Pohon ini mengingatkanku akan banyak hal. Terutama mengenai memori masa kecilku. Sejak aku kecil, aku suka sekali bermain di sana bersama teman-teman dan banyak permainan yang menyenangkan
Bersih, asri dan indah itulah perkarangan rumahku, dahulu disanalah tempatku bermain bersama teman-teman, kami sangat senang bermain petak umpet dan memainkan beragam permainan bersama-sama. Perkaranganku menjadi tempat tinggal puluhan jenis hewan. Asri nya dahulu bahkan sering kami gunakan untuk bermain. Setiap minggu pagi dan sore, para anak-anak dan remaja juga ikut bermain di sana. Tak hanya itu, halamanku juga sering digunakan sebagai tempat bermain untuk melepas beban.
Namun, kini halamanku telah tercemar. Tercemar oleh tumpahan limbah rumah tangga yang sangat jorok. Limbah-limbah tersebut telah merusak lingkungan dan menyebabkan semua kehidupan di sekitar menjadi kotor. asri dan bersihnya halamanku kini telah berganti menjadi kotor dan dipenuhi oleh sampah yang menumpuk. Tak ada lagi, tempat bermain bagi kami, tak ada lagi hewan-hewan kecil sejenisnya di halaman kami. Semuanya telah hilang tergantikan dengan bau yang tak sedap. Tempat bermain kami telah lenyap dan disekitar banyak sampah yang berserakan
**seperti inikah perkarangan rumahku yang lama tak kutempati bermain?” kata Ana
* ya… disinilah kita dulu main sekarang menjadi tumpukan sampah yang merusak lingkungan na.” Sahut Ridwan
* dulu kita sering main disini ya rid?, tapi kenapa sekarang menjadi seperti ini, padahal sudah dikasih plakat ‘DILARANG MEMBUANG SAMAPAH DISINI’ tapi kenapa juga masi dibuangi
sampah.?”
** namanya juga orang, jadi kita sebagai generasi mudah marilah kita tunjukkan kalau membuang sampah pada tempatnya bukan dilapas (lapangan terbuka).”
** iya Rid… kita tunjukkan ok.” kata Ana dengan semangat
* ok An…. * mengacungkan jempol ke Ana
Esok hari pukul 10:27 Ridwan menemui Ana.
*An.. gue punya ide bagus”
“Apa itu, kamu serius? (jawabku yang agak ragu)
“iya gue sirus. gimana kalau limbah keluarga itu kita jadikan barang yang mahal,?” kata Ridwan
“hemtz… mana bisa, kamu berhayal. Gimana caranya?”
# sampah tidak hanya bisa dibuang, tetapi sampah dapat diolah menjadi barang yang berguna dan bisa dimanfaatkan. Schingga dapat mengurangi jumlah sampah yang berserakan.” Jawabnya tegas
** Ok… kita coba ya…”
Akhimya Ana dan kawan-kawan mulai melakukan ide yang disampaikan Ridwan, dan mereka membuat gubuk kecil yang dinamakan ADIWIYATA ASRI. Itulah nama gubuk kecil yang didirikan oleh sekelompok anak muda.
Jadi, siapapun dapat meraih cita-citanya dengan mengerjakan yang paling mudah dahulu. Jadikanlah cita-citamu sebagai target kama kamu harus meraihnya untuk kehidupan di hari esok. Belajarlah untuk serius dengan cita-citamu itu sejak dini, agar kamu dapat meraihnya. Jika ingin menjadi dinas kebersihan, hal yang pertama harus dilakukan adalah menjaga kerapian, keindahan, dan tentunya kebersihan. Lalu yang kedua, kebersihan lingkungan sekitar, seperti halaman rumah. Dan juga kebersihan ditempat-tempat umum, seperti di jalan raya, tempat perbelanjaan, dan yang lainnya.. END
Sebagai generasi muda marilah kita selamatkan lingkungan, kita dengan menghentikan limbah sampah yang masuk ke dalam perkarangan, lahan kosong dan sungai. Sehingga halaman sekitar kita yang kini kotor menjadi asri dan bersih kembali lagi.
Nama : Elfa Saputri
Kelas : X1-bahasa
TTL : Mojokerto, 27 Janari 2000
Alamat : Dsn. Semanggi Ds. Salen Rt/Rw. 03/03 Kec. Bangsal Kab. Mojokerto
E-mail : elfasaputri27@gmailcom,
FB : eltha syahputry